Hehe maaf ini cuma copas dari http://id.wikipedia.org/wiki/Tugu_Yogyakarta :D
Tugu Yogyakarta adalah sebuah tugu atau menara yang sering dipakai sebagai simbol/lambang dari kota
Yogyakarta. Tugu ini dibangun oleh
Hamengkubuwana I, pendiri
kraton Yogyakarta.
Tugu yang terletak di perempatan Jl Jenderal Sudirman dan Jl. Pangeran
Mangkubumi ini, mempunyai nilai simbolis dan merupakan garis yang
bersifat magis menghubungkan laut selatan, kraton Jogja dan
gunung Merapi.
Pada saat melakukan meditasi, konon Sultan Yogyakarta pada waktu itu
menggunakan tugu ini sebagai patokan arah menghadap puncak gunung
Merapi.
Tugu ini sekarang merupakan salah satu objek pariwisata Yogya,
dan sering dikenal dengan istilah “tugu pal putih” (pal juga berarti
tugu), karena warna cat yang digunakan sejak dulu adalah warna putih.
Tugu pal ini berbentuk bulat panjang dengan bola kecil dan ujung yang
runcing di bagian atasnya. Dari kraton Yogyakarta kalau kita melihat ke
arah utara, maka kita akan menemukan bahwa Jalan Malioboro, Jl
Mangkubumi, tugu ini, dan Jalan Monument Yogya Kembali akan membentuk
satu garis lurus persis dengan arah ke puncak
gunung Merapi.
Kalo yang ini copas dari http://aldyputra.net/2011/06/tugu-yogyakarta-dan-sejarahnya/ :p
Pada saat awal berdirinya, bangunan ini
secara tegas menggambarkan Manunggaling Kawula Gusti, semangat persatuan
rakyat dan penguasa untuk melawan penjajahan.Semangat persatuan atau
yang disebut golong gilig itu tergambar jelas pada bangunan tugu,
tiangnya berbentuk gilig (silinder) dan puncaknya berbentuk golong
(bulat), hingga akhirnya dinamakan Tugu Golong-Gilig.Keberadaan
Tugu ini juga sebagai patokan arah ketika Sri Sultan Hamengku Buwono I
pada waktu itu melakukan meditasi, yang menghadap puncak gunung Merapi.
Bangunan Tugu Jogja saat awal dibangun berbentuk tiang silinder yang
mengerucut ke atas, sementara bagian dasarnya berupa pagar yang
melingkar, sedangkan bagian puncaknya berbentuk bulat. Ketinggian
bangunan tugu golong gilig ini pada awalnya mencapai 25 meter
Kondisi
Tugu Yogya ini berubah total pada 10 Juni 1867, di mana saat itu
terjadi bencana alam gempa bumi besar yang mengguncang Yogyakarta, yang
membuat bangunan tugu runtuh. Runtuhnya tugu karena gempa inilah yang
membuat keadaan dalam kondisi transisi karena makna persatuan
benar-benar tak tercermin pada bangunan tugu.
Pada
tahun 1889, keadaan Tugu benar-benar berubah, saat pemerintah Belanda
merenovasi seluruh bangunan tugu. Kala itu Tugu dibuat dengan bentuk
persegi dengan tiap sisi dihiasi semacam prasasti yang menunjukkan siapa
saja yang terlibat dalam renovasi itu. Bagian puncak tugu tak lagi
bulat, tetapi berbentuk kerucut yang runcing.
Ketinggian
bangunan pun menjadi lebih rendah, yakni hanya setinggi 15 meter atau
10 meter lebih rendah dari bangunan semula. Sejak saat itulah, tugu ini
disebut sebagai De White Paal atau Tugu Pal Putih. Perombakan bangunan
Tugu saat itu sebenarnya merupakan taktik Belanda untuk mengikis
persatuan antara rakyat dan raja, namun melihat perjuangan rakyat dan
raja di Yogyakarta yang berlangsung sesudahnya, akhirnya upaya tersebut
tidak berhasil.
Hufh..tidak ada habisnya jika kita membahas
Tugu Yogyakarta Dan Sejarahnya.Banyak
yang dibahas mengenai Yogyakarta,kota yang begitu indah dan sangat –
sangat pelajar sekali.Mungkin sekian informasi yang dapat saya berikan.